Router Mikrotik memiliki banyak fitur, salah satu fitur yang cukup populer
dan banyak digunakan adalah Hotspot. Kita sering menemukan sinyal internet wifi
yang di password. Jadi jika ingin mengakses wifi tersebut harus tahu password-nya
terlebih dahulu. Namun berbeda dengan Hotspot, kebanyakan wifi hotspot tidak di
password dan semua user bisa connect dan akan diarahkan ke halaman login di Web
Browser. Tiap user bisa login dengan username dan password yang berbeda-beda.
Metode semacam inilah yang sering kita temukan di Kampus, wifi Cafe, Sekolah,
Kantor, maupun area publik lainnya.
Hotspot merupakan fitur gabungan dari berbagai service yang ada di
Mikrotik, antara lain :
1. DHCP server, digunakan
untuk memberi layanan IP otomatis ke user
2. Firewall NAT, untuk
mentranslasi IP user ke IP yang bisa dikenali ke internet
3. Firewall filter, untuk
memblock user yang belum melakukan login
4. Proxy, untuk memberikan
tampilan halaman login
5. dan sebagainya
Tetapi beruntungnya, service-service tersebut tidak perlu kita buat secara
manual. Bagaimana langkahnya, bisa dijabarkan sebagai berikut :
v Buka di menu IP > Hotspot > Hotspot
Setup.
v Dengan menekan tombol Hotspot Setup,
wizard Hotspot akan menuntun kita untuk melakukan setting dengan
menampilkan kotak-kotak dialog pada setiap langkah nya.
v Langkah pertama, kita diminta untuk
menentukan interface mana Hotspot akan diaktifkan. Pada kasus kali ini, Hotspot
diaktifkan pada wlan1, dimana wlan1 sudah kita set sebagai access point
(ap-bridge). Selanjutnya klik Next.
v Jika di interface wlan1 sudah terdapat IP,
maka pada langkah kedua ini, secara otomatis terisi IP Address yang ada di
wlan1. Tetapi jika belum terpasang IP, maka kita bisa menentukan IP nya di
langkah ini. Kemudian Klik Next.
v Langkah ketiga, tentukan range IP Address
yang akan diberikan ke user (DHCP Server). Secara default, router otomatis
memberikan range IP sesuai dengan prefix/subnet IP yang ada di interface.
Tetapi kita bisa merubahnya jika dibutuhkan. Lalu klik Next.
v Langkah selanjutnya, menentukan SSL
Certificate jika kita akan menggunakan HTTPS untuk halaman loginnya. Tetapi
jika kita tidak memiliki sertifikat SSL, kita pilihl none, kemudian klik Next
v Jika diperlukan SMTP Server khusus untuk
server hotspot bisa ditentukan, sehingga setiap request SMTP client diredirect
ke SMTP yang kita tentukan. Karena tidak disediakan smtp server, IP 0.0.0.0
kami biarkan default. Kemudian klik Next.
v Di langkah ini, kita meentukan alamat DNS
Server. Anda bisa isi dengan DNS yang diberikan oleh ISP atau dengan open DNS.
Sebagai contoh, kita menggunakan DNS Server Google. Lalu klik Next.
v Selanjutnya kita diminta memasukkan nama
DNS untuk local hotspot server. Jika diisikan, nantinya setiap user yang belum
melakukan login dan akan akses ke internet, maka browser akan dibelokkan ke
halaman login ini. Disini DNS name sebaiknya menggunakan format FQDN yang
benar. Jika tidak diisikan maka di halaman login akan menggunakan url IP
address dari wlan1. Pada kasus ini, nama DNS-nya diisi
"hotspot.mikrotik.co.id". Lalu klik Next.
v Langkah terakhir, tentukan username dan
pasword untuk login ke jaringan hotspot Anda. Ini adalah username yang akan
kita gunakan untuk mencoba jaringan hotspot kita.
Sampai pada langkah ini, jika di klik Next maka akan muncul pesan yang
menyatakan bahwa setting Hotspot telah selesai.
v Selanjutnya kita akan mencoba
mengkoneksikan laptop ke wifi hotspot yang sudah kita buat. Kemudian buka
browser dan akses web sembarang (pastikan Anda mengakses web yang menggunakan
protokol http, karena hotspot mikrotik belum mendukung untuk redirect web yang
menggunakan https), maka Anda akan dialihkan ke halaman login hotspot seperti
pada gambar berikut ini:
v Untuk mencobanya, silahkan coba login
dengan username dan password yang telah Anda buat pada langkah sebelumnya. Jika
berhasil login maka akan membuka halaman web yang diminta dan membuka popup
halaman status Hotspot.